Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 02:04:16【Tempat Makan】191 orang sudah membaca
PerkenalanInstalasi PLTS atap di SMPN 1 Kota Cirebon, Jawa Barat. ANTARA/Fathnur Rohman.Cirebon (ANTARA) - Nga

Cirebon (ANTARA) - Ngak perlu menanti gebrakan besar untuk menyulutkan gerakan energi lestari, karena terkadang hal ini bisa lahir dari rutinitas harian. Salah satu sekolah di Cirebon, Jawa Barat, misalnya, sejak beberapa tahun terakhir sudah mempraktikkannya.
Siang itu, pada pekan kedua September 2025, udara teramat resik saat ANTARA menjejakkan kaki di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Cirebon.
Lingkungannya terasa asri, tertata begitu apik. Taman kecil menghijau di setiap sudut dan jalan setapaknya bersih tanpa jejak sampah, apalagi puntung rokok.
Beberapa siswa terlihat menyiangi tanaman di kebun belakang. Mereka menggemburkan tanah dan menata polybagberisi sayuran.
Di sudut lain, barisan tanaman hidroponik tumbuh subur. Akar-akar putih bergelayut di pipa air, sementara guru berdiri memberi arahan.
Siswa mencatat hasil pengamatan dengan wajah sumringah, karena belajar langsung dari alam yang dirawat sendiri.
Aroma fermentasi samar tercium pada ruangan bernama rumah kompos. Dua siswa mengaduk sisa bahan organik yang diolah menjadi pupuk cair.
Namun, yang paling mencuri perhatian dari semua itu, berada pada atap sekolah. Instalasi panel surya berderet rapi menjemput cahaya, membiarkan mentari bekerja untuk memberi daya.
Baca juga: PHE ONWJ kenalkan energi baru terbarukan kepada pelajar SMP
Setrum dari surya
Sejak 2023, sekolah ini mulai menggerakkan agenda energi ramah lingkungan melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Perangkat itu diperoleh lewat program Sekolah Berdikari, dari PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java(PHE ONWJ).
Sistemnya terdiri atas enam panel surya berkapasitas total 3.300 watt peak(Wp), disertai baterai 5 kWh untuk penyimpanan energi.
Kepala SMPN 7 Kota Cirebon Euis Sulastri mengungkapkan penggunaan PLTS dapat memangkas tagihan listrik, yang semula Rp9 juta sampai Rp11 juta menjadi Rp6 juta per bulan.
“Efisiensinya sekitar 45 persen. Angka ini sangat signifikan mengingat sekolah kami memiliki sekitar 40 ruangan,” ujarnya kepada ANTARA.
Menurut dia sistem surya ini memberi dukungan signifikan pada program penghijauan sekolah, sekaligus mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional.
Listrik dari PLTS dapat memasok ruang perpusngakaan, tata usaha, laboratorium, hingga kebun hidroponik.

Lengak Cirebon di wilayah pesisir, lanjut dia, membuat durasi penyinaran matahari lebih panjang dan stabil.
Dari pihak penyedia, PHE ONWJ rutin melakukan pemantauan panel, baterai, dan inverter agar operasinya tetap andal.
Gangguan sempat terjadi, tapi dukungan teknis membuat instalasi kembali stabil.
Kontribusi SMPN 7 Cirebon dalam pemanfaatan tenaga surya, mungkin ngak seberapa dibanding penggunaan PLTS atap yang secara nasional mencapai 538 MWp per Juli 2025. Sesuai catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Meski begitu, pada skala mikro, model seperti ini dapat direplikasi ke sekolah lain sehingga semangat efisiensi energi meluas di dunia pendidikan.
Baca juga: IIF mendukung investasi energi terbarukan percepat transisi hijau
123Tampilkan SemuaSuka(425)
Artikel Terkait
- PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
- Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori
- Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem
- Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
- DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG
- Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir
- Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
- BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan
- SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah
Resep Populer
Rekomendasi

Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut

Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal

Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya

Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus

Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen

2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30